- Back to Home »
- Curcol , Islam , Opini »
- Kemanakah Keluh dan Kesahmu Kau Sampaikan ?
Posted by : Nashimaru
22 Nov 2013
Assalamualaikum.Wr.Wb
Lama gak posting lagi akhinya posting lagi. Ya maklum, semakin bertambahnya umur semakin banyak persoalan, urusan dan masalah yang timbul. Eits.. Jadi ngeluh gini.
Nah, guys. Ngomong - ngomong soal ngeluh, Seringkali atau bahkan memang sudah menjadi kebiasaan setiap insan di muka bumi ini, ketika mereka memiliki beragam masalah yang bahkan tidak cuma satu, dua, mungkin ribuan masalah, pasti mereka mencoba untuk menyelesaikannya melalui jalan "curhat". Curhat itu sendiri apa sih? Curhat menurut pakar dan ilmuwan cinta, Nashwan Ihsan Fazil, curhat adalah pengaduan, pengungkapan masalah atau dilema yang membuat kegundahan hati dan pikiran kepada orang lain yang mereka anggap orang tersebut dapat dipercaya bisa membantu menyelesaikan dan meredakan kegundahan, atau kecemasan hatinya. Ya secara garis besar seperti itulah. Mungkin dari kawan - kawan sekalian memiliki pengertian yang jauh lebih jelas dan bagus dibanding ini. Hehehe...
Nah. Gunanya apasih curhat itu? Ya, secara psikologis, atau ilmu yang mempelajari tentang kepribadian seseorang, manusia itu tidak bisa menahan masalahnya sendiri, ia perlu teman untuk membantu dan sekedar memberikan solusi terhadap masalahnya itu. Bisa kita lihat sekarang, curhat bukanlah hal yang tabu di Negara kita tercinta, atau bahkan sedunia. Curhat sudah menjadi jalan tersendiri untuk menyelesaikan masalah. Dengan mendengar curhat - curhatan orang pula kita bisa belajar untuk menghadapi beragam masalah yang ada.
Tapi dilain sisi, ada juga mereka, yang selalu memendam masalahnya sendiri. Hal ini pula menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kekuatan psikologis orang tersebut. Bahkan bila hal ini intensitas dan frekuensi tekanan pikiran dan hatinya sudah mulai meningkat maka, ada kemungkinan besar, seseorang seperti ini akan memilih jalan "Bunuh Diri" sebagai alternatif dalam menyelesaikan masalahnya.
Gambar Ilustrasi dari web tetangga |
But, kita sebagai umat muslim tentunya, "admin juga muslim soalnya.. hehe..." apakah pernah berpikir bahwa curhat itu haram atau halal? diperbolehkan atau tidak? sesuai dengan syariat atau tidak? Padahal jika kita berpikir lebih jauh, menalari lebih jauh, dan meneliti lebih jauh, yang penting jangan sampai main jauh jauh #lupakan. Mengenai permasalahan ini khususnya, curhat merupakan lontaran masalah, masalah yang dihadapi setiap orang adalah aib mereka masing - masing. Benar? Koreksilah dan beri kritik serta solusi kalau memang admin salah disini. Masalah yang kita alami dikeluarga, berarti bisa dikatakan sebagai aib keluarga. Masalah yang dialami dengan pacar, bisa dibilang aib pacar. Mengapa? Karena secara tidak langsung, ketika kita curhat, maka kita akan menggambarkan sisi negatif dari seseorang yang terkait dengan masalah kita, Benar?. Kita kembali ke perspektif masing - masing di sini. Ketika Si A dan Si B memiliki masalah. Maka si A curhat ke si C yang mana C merupakan teman dekat si B. Tentunya karena konflik dan masalah yang ditimbulkan, pastilah argumen - argumen yang dilontarkan si A ke si C pasti mengenai kejelekan si B terhadap si A sendiri. "Dia begini, Dia begitu, Ternyata Dia...." Yup. Ga mungkin kalo yang namanya masalah justru membawa kesan positif dari lawan masalah yang dihadapi. Dan pada akhirnya si C pun mengetahui keburukannya si B.
Imam Shadiq as berkata, "Wahai Syiah! Jadilah hiasan bagi kami dan
jangan menjadi aib bagi kami. Berbicaralah dengan baik kepada
masyarakat. Jagalah lisan kalian dan jangan biarkan ia berbicara lebih
dan atau buruk."
Lalu bagaimana dalam pandangan islam?
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86)
Masih ingat dengan sejarah Nabi kita, Nabi Ayyub a.s ? Yang tertimpa musibah yang sangat besar. Mungkin bila kita yang mendapati masalah itu, kita tak akan sabar dan kuat tuk menjalaninya.
"(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS. Al-Anbiya': 83)
"Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan
Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi
Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. Al-Anbiya': 83)
"Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya': 87)
"Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada
kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya': 88)
Ibnul Qayyim berkata, "Allah menginginkannya agar ia menundukkan dan
merendahkan diri kepada-Nya. Allah Ta'ala murka kepada orang yang
berkeluh kesah kepada makhluk-Nya. Dia suka kepada orang yang
menghaturkan problemnya kepada-Nya. Dikatakan kepada sebagian mereka:
Bagaimana kamu mengadu kepada-Nya semenntara tidak ada sesuatu yang
tertutupi darinya? Maka ia menjawab: Tuhanku ridha kepada sikap rendah
diri hamba kepada-Nya." ('Uddah al-Shabirin wa Dzahirah al-Syakirin: 36)
Umar Radhiyallahu 'Anhu berkata, "berkeluh kesah kepada makhluk
tidak lain akan membuat sedih saudaramu atau membuat gembira musuhmu."
(Muhadharaat al-Udaba' wa Muhawaraat al-Syu'ara' wa al-bulaghaa',
Al-Asfahani: 524)
Nah, Jadi gimana?
Oke. Admin disini cuma mau ngebantu dan ngebuka persepektif, pola pikir, dan cara pandang agan terhadap "curhat" ini, bukan berarti mengubah dan mendoktrin kawan - kawan untuk mengikuti apa maunya admin. Admin juga bukan ahli hadist, tafsir dan sebagainya. Admin juga cuma mahasiswa biasa yang masih terus mau belajar *kalo lagi maunya.
Lalu admin sendiri gimana memandang persoalan ini? Admin sendiri kalo ada masalah bagaimana?
Kasih tau gak ya? "hehehe...." Admin mengambil kesimpulan, bahwan admin percaya dan yakin, hanya kepada Allah lah kita mengadu, hanya kepada-Nya lah kita meminta kemudahan. Sekalipun kita curhat terhadap makhluknya, Allah pun juga akan mendengar, Allah itu Maha Mendengar , Bung, jangan lupa akan hal itu. Dan ketika kita curha terhadap makhluk ciptaanya, kita berbicara dengan hasil ciptaannya, yang menuntun bibir untuk berucap, telinga untuk mendengar, dan suara - suara yang timbul, semua atas izin Allah, sungguh Allah lebih Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Admin sendiri bila ada masalah sebisa mungkin untuk mengatasi masalah itu sendiri, tentunya atas bantuan dan jalan yang diberikan oleh-Nya. Admin, sebisa mungkin untuk tidak menceritakan secara langsung masalah yang admin hadapi kepada teman, sahabat, atau bahkan keluarga admin, sekalipun. Admin cuma berdoa, pasrah, dan brusaha, serta percaya, pasti, Allah akan memberi jalan kemudahan atas masalah yang admin hadapin. Tetapi masih ada cara kok. "Loh?......" Ia, tapi tidak langsung menyebutkan pihak - pihak yang terkait. Jadi gini. Kita kembali ke kasus si A, B dan C diatas. Ketika si A curhat ke si C alangkah lebih baik tidak menyebutkan nama si B secara langsung. Misal, si A bilang "Hmm. C, kamu kalo nemu masalah kaya gini gimana, ada orang, orangnya begini sama temannya itu, trus temannya begitu sama orang itu..." dan seterusnya. Otomatis, si C tidak mengetahui aib dari si B, dan C pun juga tidak berpikir sejauh mungkin untuk mengira - ngira bahwa yang dimaksud orang oleh si A itu adalah si B. Hanya digantikan objek lain yang lebih bisa menutupi masalah.
Oke, mungkin cukup sekian. Yang benar cuma dari Allah, disini Admin cuma mau berpendapat, sekaligus memancing kawan - kawan untuk lebih open mind lagi terhadap masalah - masalah sepele yang sering kita cuekin gitu aja. Yuk diskusi bareng sama admin :D
Wassalamualaikum. wr.wb
Wassalamualaikum. wr.wb